: Drama ini bercerita tentang pewarisan keterampilan kerajinan tangan tradisional Tionghoa melalui kisah petualangan pemeran utama pria dan wanita. Seluruh drama menggunakan konsep "roh" menganugerahi kerajinan tangan tradisional dengan karakter dan kehidupan, sehingga menggunakan metafora surealis untuk mengungkapkan betapa hidup dan cerdiknya kerajinan tangan berada di bawah pengaruh semangat pengrajin. Drama ini menekankan bahwa orang harus mencintai kerajinan tangan, menghormati kerja keras budaya manusia, dan mempromosikan kebajikan menghargai dan berhemat. Sambil memuji karya seni buatan tangan, juga memandang produksi kerajinan tangan melalui pemikiran dialektis, mengkritik pengrajin yang mengejar keunggulan keahlian, menjadikan kerajinan tangan bukan yang terpenting serta perilaku picik yang memengaruhi lingkungan ekologis. Juga mengkritik pengemasan yang berlebihan demi sebuah bisnis yang melanggar niat awal semangat pengrajin. Pemeran utama pria dan wanita secara bertahap tumbuh dalam proses menyentuh dan mengenal "roh". Perilaku mereka mempertahankan warisan kerajinan tangan telah membawa contoh yang baik kepada penonton dan juga berkontribusi pada mempromosikan kerajinan tangan.
: Drama ini bercerita tentang pewarisan keterampilan kerajinan tangan tradisional Tionghoa melalui kisah petualangan pemeran utama pria dan wanita. Seluruh drama menggunakan konsep "roh" menganugerahi kerajinan tangan tradisional dengan karakter dan kehidupan, sehingga menggunakan metafora surealis untuk mengungkapkan betapa hidup dan cerdiknya kerajinan tangan berada di bawah pengaruh semangat pengrajin. Drama ini menekankan bahwa orang harus mencintai kerajinan tangan, menghormati kerja keras budaya manusia, dan mempromosikan kebajikan menghargai dan berhemat. Sambil memuji karya seni buatan tangan, juga memandang produksi kerajinan tangan melalui pemikiran dialektis, mengkritik pengrajin yang mengejar keunggulan keahlian, menjadikan kerajinan tangan bukan yang terpenting serta perilaku picik yang memengaruhi lingkungan ekologis. Juga mengkritik pengemasan yang berlebihan demi sebuah bisnis yang melanggar niat awal semangat pengrajin. Pemeran utama pria dan wanita secara bertahap tumbuh dalam proses menyentuh dan mengenal "roh". Perilaku mereka mempertahankan warisan kerajinan tangan telah membawa contoh yang baik kepada penonton dan juga berkontribusi pada mempromosikan kerajinan tangan.